perempuan itu cantik 1
kenapa pake judul ini sih? maunya sih ngajak ngobrol tentang perempuan. terutama dari sisi pandang aku sebagai laki-laki...
kata "perempuan" sudah merupakan satu kata utuh dan asli, bukan bentukan kata dasar "empu" yang diberi imbuhan "per-an". Tapi kalau pun mau kita telusuri ke akar katanya, kita akan temukan bahwa "empu" adalah sebuah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang tingkat sosialnya lebih tinggi. Ini berbeda sekali dengan kata "wanita" yang memiliki tingkat makna yang lebih rendah daripada "perempuan".
Penggunaan kata "wanita" secara bahasa justru merendahkan, tetapi gaya ameliorasi telah mengangkat derajat kata tersebut menjadi sejajar dengan makna "perempuan", kebalikannya kata "perempuan" mengalami gaya peyorasi yang menurunkannya ke derajat yang lebih rendah.
Namun alangkah indah jika kita back to origin, kembali ke fitrah, memaknai perempuan sebagaimana adanya.
---
wanita dijajah pria sejak dulu ...
larik syair ini hendak menggambarkan suatu bentuk ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan di dunia. Kita bisa tengok kembali ke dalam sejarah, betapa banyak perempuan yang tidak beruntung nasibnya dan menjadi cemoohan oleh sebab budaya patriarkhi yang dianut umat manusia.
dalam Bibel digambarkan bahwa perempuan tak ubahnya pelayan bagi laki-laki, bahkan mereka rela bersundal demi kepuasan dirinya. Begitu pula dalam Weda, perempuan hanyalah perhiasan yang tidak terlalu dihargai. Dalam budaya-budaya patriarkhi, perempuan sangat tidak dihargai, mereka hanya mendapat porsi: dipermainkan, dihamili, disuruh momong bocah, lemah, dan tidak diperkenankan melawan laki-laki.
dalam Quran juga diberitahu bahwa sebelum Islam datang, perempuan adalah budak laki-laki yang bisa dijual-beli dan dipertukarkan, bayi-bayi perempuan dikubur hidup-hidup, perempuan tidak mendapat tempat dalam balai masyarakat. Namun gerakan fitrah yang diinspirasikan Quran telah mengangkat derajat perempuan jauh melampaui laki-laki.
---
(bersambung)
kata "perempuan" sudah merupakan satu kata utuh dan asli, bukan bentukan kata dasar "empu" yang diberi imbuhan "per-an". Tapi kalau pun mau kita telusuri ke akar katanya, kita akan temukan bahwa "empu" adalah sebuah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang tingkat sosialnya lebih tinggi. Ini berbeda sekali dengan kata "wanita" yang memiliki tingkat makna yang lebih rendah daripada "perempuan".
Penggunaan kata "wanita" secara bahasa justru merendahkan, tetapi gaya ameliorasi telah mengangkat derajat kata tersebut menjadi sejajar dengan makna "perempuan", kebalikannya kata "perempuan" mengalami gaya peyorasi yang menurunkannya ke derajat yang lebih rendah.
Namun alangkah indah jika kita back to origin, kembali ke fitrah, memaknai perempuan sebagaimana adanya.
---
wanita dijajah pria sejak dulu ...
larik syair ini hendak menggambarkan suatu bentuk ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan di dunia. Kita bisa tengok kembali ke dalam sejarah, betapa banyak perempuan yang tidak beruntung nasibnya dan menjadi cemoohan oleh sebab budaya patriarkhi yang dianut umat manusia.
dalam Bibel digambarkan bahwa perempuan tak ubahnya pelayan bagi laki-laki, bahkan mereka rela bersundal demi kepuasan dirinya. Begitu pula dalam Weda, perempuan hanyalah perhiasan yang tidak terlalu dihargai. Dalam budaya-budaya patriarkhi, perempuan sangat tidak dihargai, mereka hanya mendapat porsi: dipermainkan, dihamili, disuruh momong bocah, lemah, dan tidak diperkenankan melawan laki-laki.
dalam Quran juga diberitahu bahwa sebelum Islam datang, perempuan adalah budak laki-laki yang bisa dijual-beli dan dipertukarkan, bayi-bayi perempuan dikubur hidup-hidup, perempuan tidak mendapat tempat dalam balai masyarakat. Namun gerakan fitrah yang diinspirasikan Quran telah mengangkat derajat perempuan jauh melampaui laki-laki.
---
(bersambung)