ketika diingatkan untuk kembali
seorang kawan bertanya kepada saya tentang sejauh mana sudah saya melangkah, apakah masih berada dalam barisan ataukah tak lagi bersama barisan. pembicaraan pun berlanjut dengan kisah-kisah sedih para pencari jalan. ada yang terseok-seok tak mampu menanggung beban. ada yang tercecer dan tak sempat lagi mengikuti kafilah kemudian tersesat. ada pula yang mengambil jalan sendiri mengendus-endus jejak pendahulu dengan berpegang kepada pedoman yang sahih.
apakah makna jamaah bagi anda, ketika ia tak lagi sekedar barisan shalat? tak lagi sekedar ikatan persaudaraan? tak lagi sekedar naungan ketika butuh saat teduh?
ketika diingatkan untuk kembali ke dalam barisan, saya merasa melihat begitu banyak barisan yang sedang menuju arah yang sama. tak perlu mengejar yang sudah jauh dan tak mungkin kita raih sendiri jika ada begitu banyak semangat yang sama. barangkali dengan mengikuti kafilah yang baru, kita dapat melangkah lebih jauh melampaui semua yang pernah kita tinggalkan?
sungguh indah akhlak orang beriman, ketika senang ia bersyukur, ketika susah ia bersabar.
ketika diingatkan untuk kembali, ketika itulah saya sadari masih ada yang mengasihi kita tanpa pamrih.
[jazakallah untuk mas puji]
apakah makna jamaah bagi anda, ketika ia tak lagi sekedar barisan shalat? tak lagi sekedar ikatan persaudaraan? tak lagi sekedar naungan ketika butuh saat teduh?
ketika diingatkan untuk kembali ke dalam barisan, saya merasa melihat begitu banyak barisan yang sedang menuju arah yang sama. tak perlu mengejar yang sudah jauh dan tak mungkin kita raih sendiri jika ada begitu banyak semangat yang sama. barangkali dengan mengikuti kafilah yang baru, kita dapat melangkah lebih jauh melampaui semua yang pernah kita tinggalkan?
sungguh indah akhlak orang beriman, ketika senang ia bersyukur, ketika susah ia bersabar.
ketika diingatkan untuk kembali, ketika itulah saya sadari masih ada yang mengasihi kita tanpa pamrih.
[jazakallah untuk mas puji]
Labels: ijs-2