blog*spot
blog*spot
get rid of this ad

J.E.N.D.E.L.A.k.u

28.5.05

bila tanduk menciut dan sayap mengembang

Allah punya cara tersendiri menyelamatkan hamba-Nya dari kesulitan dan kemungkinan-kemungkinan tersentuhnya si hamba dengan siksaan-Nya dan sayang sekali kita sebagai hamba sulit mengenali dan memahami cara-cara Allah tersebut.

Pernahkah anda alami suatu ketika anda ingin sekali berbuat sesuatu yang melanggar norma, namun selalu gagal dilakukan, mengingat anda memiliki posisi ini atau itu, atau mengingat orangtua anda adalah orang yang disegani di masyarakat, atau mengingat bahwa dampaknya akan jauh lebih membahayakan orang lain jika anda teruskan niat anda, atau bahkan bahwa anda merasa perbuatan itu ngga penting banget untuk dilakukan?

Sebenarnya saya malu untuk membicarakannya, namun jika mengingat berbagi dalam keselamatan akan membawa serta kepada kebahagiaan, mengapa harus disembunyikan.

Suatu ketika saya hendak sekali berbuat jahat kepada teman saya, ketika kami bertemu, dia curhat panjang lebar tentang perjalanan hidupnya yang dahulu pernah dekat dengan Tuhan, setelah maksiat menjadi kebiasaan, dia terpuruk dalam lembah nista dan sempat menentang Tuhan, mempertanyakan mengapa Tuhan tidak adil kepada dirinya. Saat kami bertemu itu ia sedang malu untuk kembali kepada Tuhan, dia bahkan malu untuk memanggil nama-Nya dengan kata "Allah", dia berkali-kali menyebut Dia dengan kata "Tuhan" saja. (Walau menurut saya tidak ada yang salah dalam pengertian Tuhan adalah Allah dan Allah itu Tuhan)

Mendengar apa yang dia sampaikan, tiba-tiba surut keinginan saya berbuat jahat kepadanya dan berganti menjadi rasa belas kasihan. Tanduk yang sudah mencuat dari kepala mulai menciut dan masuk kembali sedangkan saya merasakan punggung saya didesak oleh bulu-bulu sayap yang hendak mengembang keluar dan mengepak-kepak untuk segera terbang dan menyelamatkan teman saya itu.

Saya mulai menyampaikan kepadanya bahwa rasa syukur adalah makna pertama dalam pertobatan, Allah tidak pernah membeci orang-orang yang bertobat, justru sangat gembira jika kita datang kepada-Nya dengan tunduk dan berat, Dia akan akan mengangkat wajahmu dan meringankan beban dosa-dosa, dan kau pun akan diampuni-Nya selama engkau mau menjawab panggilan-panggilan-Nya.

Sementara butir-butir mutiara mengalir dari lisan saya, terasa sekali dada saya menyesak karena malu, betapa saya sebelumnya datang kepadanya untuk sebuah maksiat, justru berubah menjadi malaikat penyelamat.

Dalam perjalanan pulang, butir-butir airmata harus membuat kedua mataku berkaca-kaca menyadari bahwa dosaku yang terlihat hanya sedikit dari sekian banyak dosa yang kulakukan dan Allah selalu berusaha menyembunyikannya dari pandangan orang lain. Kuketik sms; "It's nice to stay with you yesterday, i like your style, and keep goin to find the light! May He always guide you, many thanks."

Terima kasih juga buat Allah Yang Mahakasihsayang :)

20.5.05

asuransikan dengan sedekah

telepon di meja saya berbunyi, ketika diangkat, suara di seberang memperkenalkan dirinya sebagai agen asuransi dan menawarkan kepada saya program hospital cash plan dengan perlindungan untuk penggantian biaya rawat inap rumah sakit per kejadian sakit sebesar Rp500 ribu per hari dan per kejadian kecelakaan Rp1 juta per hari, masing-masing kejadian ditanggung maksimal 60 hari saja. Fasilitas tersebut akan diaktifkan sejak saya tutup telepon dan akan ditagihkan preminya setiap bulan ke rekening kartu kredit saya sebesar Rp42 ribu per orang yang dilindungi.

handphone saya membunyikan alert sms, sebuah mesej dari istri: "ternyata ada dhuafa di sebuah perusahaan besar" saya langsung ingat percakapan dengan istri saat makan siang setelah ia bercakap-cakap dengan seorang resepsionis di kantor saya (di kantor saya resepsionis di-hire outsourcing pihak ke-tiga), menurut cerita si resepsionis, ia harus menjadi single parent karena ditinggal suaminya yang tidak bertanggung jawab. Dan gajinya yang tidak sampai Rp1 juta per bulan masih harus dipotong dengan hutang yang pernah dia ajukan karena harus membiayai rumah sakit anaknya atau ibunya.

sesampai di rumah, diskusi saya dengan istri tentang dua kejadian itu,
"sayang ya Rp84 ribu sebulan (karena yg ditanggung asuransi adalah saya dan istri), lebih baik jika diberikan kepada resepsionis itu untuk biaya susu anaknya"
mata saya berbinar mendengar pernyataan itu, ya mengapa tidak saya asuransikan saja diri kami berdua dengan sedekah? apa artinya uang Rp500 ribu atau Rp1 juta per hari jika baru bisa dinikmati setelah jatuh sakit atau kecelakaan?
bukankah jauh lebih nikmat jika selalu sehat wal afiat dan dilindungi Allah?

10.5.05

[resonansi] Tak Ada yang Mengalahkan Pesona Kesederhanaan

To: "Resonansi (E-mail)"
Date: Wed, 4 Aug 2004 11:10:23 +0700



Semula kita belajar melakukan hal-hal sederhana.
Tak lebih dari satu tambah satu sama dengan dua.
Ketika soal-soal itu semakin terasa mudah, kita coba kerjakan yang sulit.
Kita rambah puluhan, ratusan, perkalian juga pembagian.
Kita namai itu sebagai tantangan.
Tak lama tantangan kehilangan daya tariknya jua.
Maka, kita kepalkan tangan untuk menaklukkan sesuatu yang rumit, besar, dan
tak mudah ditundukkan.
Sebuah soal pun dijawab oleh berlembar-lembar perhitungan hingga nyaris tak
dikenali lagi mana angka mana tanda baca.

Tapi segera saja, kejelimetan itu membosankan.
Tahukah anda apa akhir dari pergulatan ini?
Yaitu, ketika kita mulai meringkas jawaban.
Memendekkan pola perhitungan.
Memangkas baris-baris pembuktian.
Di perjalanan ini kita seolah berbalik ke titik semula : kesederhanaan.
Tak ada yang mengalahkan pesona kesederhanaan.
Kita boleh kumpulkan apa saja dalam hidup ini, namun pada terminal
perhentian, kita kembali dengan tangan yang sederhana dan meninggalkan semua
kerumitan jauh di belakang.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)



+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
resonansi@yahoogroups.com
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Kisah Sukses, Kisah Nyata, Kisah Unik, Motivasi dan Inspirasi